Sudah kita ketahui bersama bahwa sebagian dari kodrat hawa nafsu manusia adalah cendrung kepada keburukan. Namun karena nafsu sudah menjadi bagian integral dalam diri manusia maka untuk menjadikannya baik bukan dengan membunuh atau membuangnya, namun dengan cara mengendalikannya.
Puasa adalah sebuah pendidikan yang sangat baik bagi pengendalian diri manusia. Puasa melatih manusia untuk jujur, untuk berpikir positif, untuk ikhlas bahkan menurut penelitian puasa berdampak positif bagi kesehatan. Seperti nasihat Luqman al Hakim pada putranya,”Wahai putraku jika kau penuhi lambungmu maka akan tidur pikiranmu, karena kenyang itu membisukan hikmah dan menundukan anggota badan dari beribadah. Dan pada perut kosong itu banyak faedahnya yaitu menjernihkan hati, mencerdaskan pikiran dan mempertajamkan bashiroh (pengelihatan). Kenyang itu menyebabkan engkau menjadi dungu, membutakan hati dan memperbanyak uap dan cairan dalam tubuh.”
Maka Ad-Daru Qunthy menyarankan, “Bila engkau mengingat sesuatu dari kebutuhan dunia dan ahirat, janganlah makan terlebih dahulu sebelum tercapai maksud mu, karena makan itu mengubah pikiran menjadi lesu.” Dalam hadist Nabi juga dikatakan, “Janganlah kamu mematikan hati dengan banyak makan dan minum (walaupun itu halal) sebab hati itu seperti tumbuh – tumbuhan, Ia akan mati bila terlalu banyak disiram.”
Jadi tidak berlebihan bila Ibrahim bin Adam berkata,“Barangsiapa memelihara perutnya maka akan terpelihara agamanya. Barangsiapa mampu menguasai rasa laparnya, akan memiliki akhlak yang baik. Karena sesungguhnya kemaksiatan itu jauh dari hamba yang lapar dan dekat kepada hamba yang kenyang.” Dalam kondisi perut kenyang, mengerjakan ibadah terasa begitu berat. Dan sebaliknya dorongan untuk berbuat maksiat atau hal yang tidak berguna justru lebih kuat. Ada pula ungkapan lain yang mengatakan bahwa kenyang itu ibarat api dan nafsu itu ibarat kayu. Jadi begitu perut kenyang bangkitlah berbagai angan-angan nafsu untuk melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak manfaat.
Maka sudah waktunya untuk kita mengontrol perut. seperti hadist yang diriwatkan oleh HR. At Tirmihi, “Tidak ada bejana yang di isi manusia yang lebih buruk dari pada perutnya. Cukuplah engkau makan untuk menegakan tulang punggung mu. Jika tidak bisa maka isilah perutmu 1/3 untuk makanan, 1/3 untuk minum dan 1/3 lagi untuk nafas (udara).”
My Headlines
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments
Post a Comment